Selasa, 06 Maret 2012

SEJARAH BATIK JEPARA

Seni batik di Jepara Kartini telah ada sejak zaman tersebut. Sudah ada lebih dari satu abad era batik Jepara dihapuskan.

"Batik lama sampai sekarang masih dilakukan oleh ibu. Oleh karena itu tidak bisa salah jika kesenian batik ini lebih dekat dengan ibu," katanya.
New motif

Eyangnya batik warisan ada dalam bentuk bunga magnolia, satu pohon di gazebo belakang Kabupaten Jepara. Motif lain adalahParang Gondosuli, dan motif SRIKATON.

Ini gaya Mataraman motif terakhir, tapi berbeda dengan di Solo dan Yogyakarta lebih terkenal dengan istilah Srigunung. SekarangSuyanti dengan paguyubannya sudah membuat setidaknya selusinmotif baru. "Kami ingin bersama masyarakat Jeparamenghidupkan kembali batik yang sejarahnya hilang," katanya.

Larasati Suliantoro menjelaskan, perlunya landasan permanenkeseriusan batik yang telah menjadi salah satu kekhasanIndonesia. Diyakini, batik masih akan diterima oleh masyarakat.

Hari ini perlu diperhatikan adalah membina generasi penerus yangmemiliki perhatian pada batik. "Butuh bantuan dari batik senior untuk generasi berikutnya," katanya.

Bupati Jepara Hendro Martojo mengungkapkan, advokasidilakukan oleh pemerintah kabupaten dicari pendaftaran hak cipta untuk karya-karya batik khas Jepara. Hal ini juga memperluaspengenalan batik, terutama di kalangan siswa di sekolah khususuntuk memberikan perhatian pada seni batik.

Ia mengungkapkan, buku tersebut sudah diterjemahkan kerjaRouffoer, Seni yaitu Batik dan sejarah di Hindia Belanda. Dalam buku disebutkan, RA Kartini telah mengirimkan hadiah ke Belandadalam bentuk kain batik khas Jepara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar